Akhirnya setelah sebulan lebih dari waktu liburannya, foto-foto di Bintan selesai diproses. Mari ucapkan hamdalah. Berawal dari itinerary lengkap dan amat terencana yang dibuat oleh teman saya, berangkatlah kami semua sebelas orang muda mudi ke Pulau Bintan. Kalau dari Batam, cukup menyebrang naik ferry sekitar satu jam sampai di Tanjung Pinang, lalu dilanjutkan angkutan umum sekitar satu sampai satu setengah jam. Tepatnya ke Pantai Trikora dan kita semua tinggal disemacam gubuk pinggir pantai namanya Shady Shack. Hari pertama saya lebih banyak menghabiskan waktu main-main dipinggir pantai dan foto-foto disekitar penginapan. Lumayan banyak objek-objek menarik untuk difoto. Menjelang malam setelah berbasah-basahan bersama muda mudi, kami mampir ke tempat makan seafood dekat dengan kampung nelayan yang ntah kenapa semua masakannya enak. Ga ada yang ga enak. Gatau kenapa. Sampai penginapan, beres-beres sebentar, lanjut cari kayu ranting dan sejenisnya untuk persiapan api unggun. Menyiapkan segala sesuatunya untuk goreng-goreng kerupuk ikan ala malaysia dan bakar-bakar marshmallow yang tertera label halal (menghindari perdebatan mengenai halal haramnya marshmallow). Ternyata marshmallow kalo dipanasin luarnya jadi agak kering terus dalemnya masih cair meleleh-meleleh gitu. Foto-foto disekitar Shady Shack bisa diliat dibawah. Baru sadar juga kamera saya kadang bocor cahaya. Tujuan utama diliburan kami adalah snorkeling disekitaran Pulau Beralas Pasir. Pagi-pagi dari penginapan langsung cabut menuju meeting point untuk bertemu guide snorkeling yang lokasinya di kampung-kampung nelayan disekitaran Pantai Trikora juga. Seru banget banyak rumah-rumah apung yang disini biasa disebut "Kelong". Saya sempat berkeliling sebentar untuk mengambil foto-foto disekitaran kampung nelayan, mumpung masih pagi. Sebelum berangkat ke Pulau Beralas Pasir untuk simpan barang-barang bawaan, tak lupa untuk sarapan indomie goreng satu setengah porsi, ditambah ngobrol-ngobrol dan tidak lupa untuk minum air putih. Ga ada hubungannya sebenernya. Kurang lebih 20 menitan untuk sampai ke Pulau Beralas Pasir. Keren! Kayak pulau pribadi. Dipinggir pantainya pun sedang banyak bule-bule gemas. Simpan barang-barang, langsung cabut ke tengah laut. Spotnya sama bagusnya seperti snorkeling di Belitung sebelumnya, namun pilihan spot lebih banyak jadinya tidak terlalu ramai orang di satu spot dan mungkin juga karena bukan musim liburan. Jam makan siang kami kembali lagi ke Pulau Beralas Pasir, untuk makan siang tentunya dan sempetin tidur sekitar 20 menit karena akan lanjut snorkeling lagi. Nah snorkeling yang kedua ini buat saya agak beda, mungkin karena kebanyakan makan siangnya dan air yang sedang pasang ditengah laut, jadinya malah mabuk laut dan ga semangat haha. Berakhir dengan nunggu diatas speedboat dan berharap ada antimo. Sekitar jam 3 sore sampai di meeting point awal untuk mengembalikan alat-alat snorkeling dan bayar sarapan indomie goreng hahaha. Lalu abis itu langsung balik ke penginapan untuk istirahat sebentar sebelum kembali ke pelabuhan Tanjung Pinang dan kembali ke Batam. Secara keseluruhan liburan di Sabtu Minggu yang sangat seru dengan teman-teman baru ditempat yang baru. Terimakasih! All photos are taken with Nikon FM10 with Fuji Superia 200 (Expired)
0 Comments
Agak sedikit tidak terencana kepergian saya ke Tiong Bahru. Maklum niat awalnya untuk cuci film tapi karena lab foto nya tutup (apes) jadinya memilih untuk berkeliling. Setelah melakukan riset sangat mendalam di Wikipedia, konon katanya Tiong Bahru itu salah satu daerah residensial tertua di Singapura jadinya masih banyak apartemen-apartemen bergaya unik khas jaman dulu. Karena cuaca yang gerimis-gerimis mengundang saya gamau nekat menggunakan kamera analog jadinya saya pakai digital kesayangan untuk foto-foto disana. Alhamdulillah setengah dari modal didompet saya habis buat beli buku di toko buku indie terkenal di Tiong Bahru, namanya BooksActually. Sangat rumahan sekali suasananya, sampai ada kucing si penjaga toko yang bebas keluyuran. Toko bukunya mengingatkan saya dengan Aksara di Jakarta. Doakan dipostingan berikutnya saya bisa update dengan hasil kamera film diliburan dua minggu lalu di Bintan. Cabs! All photos are taken with Canon Powershot G16
|
Archives
January 2018
Categories |