Halo! Setelah hari Minggu lalu disuruh masuk kerja, Minggu ini saya memilih leha-leha. Terus iseng-iseng mampir ke Heritage Coffee, cafe gitu dekat kosan. Tempatnya asik terus pengunjung sepi dan yang paling utama wifi nya kenceng haha. Cocok buat upload foto-foto random saya dengan Nikon FM10 :) All photos are taken with Nikon FM10 with Fuji Superia 200 (Expired)
0 Comments
Selamat Datang Agustus! Melancong ke Dieng dibilang direncanakan tidak, tapi dibilang tidak direncanakan juga tidak. Tidak direncanakan maupun direncanakan bukan sesuatu yang direncanakan sebelumnya. Itulah perencanaan! Sebagai penderita penyakit longum necessitudinem atau hubungan jarak jauh (terimakasih google translate) atau juga LDR dalam bahasa inggris, mengisi long weekend di minggu kedua bulan Mei dengan liburan adalah wajib. Setelah berkutat dengan pekerjaan masing-masing, akhirnya kita putuskan melancong ke Dieng. Karena di Batam lagi panas-panasnya dan saya butuh pemandangan dan udara segar. Cari-cari info penginapan yang oke akhirnya saya pesan dua kamar di Losmen Bu Djono. Sepertinya sudah terkenal banget, karena semua orang didaerah sana pasti tahu! Berangkat dari Jakarta jam 5 pagi menuju Jogja dan lanjut naik travel sampai Wonosobo. Dari Wonosobo ke Dieng cukup naik bus gitu mirip Kopaja kalau di Jakarta. Nah dari sini pemandangannya dan suasananya udah oke banget. Pasar, keramaian, lapangan luas, anak pulang sekolah, pemandangan gunung, perkebunan dan udara dingin. Untuk sebuah dataran tinggi menurut saya banyak banget sih yang bisa dikunjungi. Sore sesampai di Dieng, saya langsung sewa motor menuju Candi Arjuna dan keliling disekitarnya. Eh sebelumnya makan dulu deng mie ongklok disebelah tempat menginap tapi katanya lebih enak kalau makan langsung di Wonosobo. Pulang ke penginapan menjelang magrib dengan diiringi tusukan udara dingin. Jadi wajib untuk menyiapkan jaket tebal untuk kesini. Nah puncak acara kalo di Dieng itu ya sunrise nya. Untuk bisa menikmati sunrise itu ada beberapa alternatif lokasi. Kami pilih yang menurut kami paling ringan yaitu di Bukit Sikunir. Cukup naik motor jam 4 pagi dengan diiringi tusukan udara dingin yang lebih tajam, sampai dikaki bukit sekitar 20 menit lalu lanjut hiking ringan sekitar 20 menitan juga. Setelah itu... selamat menikmati! :) Setelah selesai, turun bukit lalu dilanjutkan keliling Dieng. Danau dekat kaki bukit sikunir, Batu pandang untuk meilhat Danau Telaga Warna dari atas bukit dan juga Kawah Sikidang. Secara umum Dieng ini terbagi menjadi dua daerah wisata, Dieng Satu dan Dieng Dua. Katanya sih kalau ke Dieng Dua butuh pemandu lokal karena akses jalannya belum sebaik Dieng Satu yang memang sudah sering dikunjungi. Suatu saat kayaknya mau ke Dieng lagi untuk lihat sunrise dari lokasi lain, mungkin hiking dari Gunung Prau hehe. Dan semoga dalam waktu dekat bisa cuci foto dari kamera analog waktu di Dieng kemarin. Cabs! All photos are taken with Canon Powershot G16
|
Archives
January 2018
Categories |